Berbekam dan Titik Bekam Mengikut Sunnah
Pengertian Bekam (hijamah)
Bekam atau hijamah adalah metode pengobatan kuno yang
dikenal luas di berbagai negara dan bangsa. Bekam atau hijamah menurut bahasa
berarti ‘menghisap’. Orang mesir kuno
telah menulis metode pengobatan bekam ini dalam sebuah prasasti yaitu Prasasti
Burdi. Prasasti Burdi adalah dokumen sejarah paling tua mengenai bekam.
Pengobatan bekam sejatinya telah tersebar luas diseluruh
dunia. Pengobatan dengan cara bekam sudah masyhur di Cina, India, Eropa dan
Amerika sejak beberapa abad yag lalu. Metode pengobatan ini memiliki kedudukan
sendiri dalam berbagai jurnal dan referensi ilmiah hingga pertengahan abad ke
19 M. Eropa mengenal manfaat bekam melalui kekhalifahan Islam Andalusia di
Spanyol. Saat itu para ilmuwan muslim serta karya tulis mereka menjadi acuan
utama dalam ilmu kedokteran.
Pengobatan bekam dilakukan dengan cara menyedot permukaan
kulit dengan alat khusus dan dilanjutkan pengeluaran darah dari bawah kulit.
Ada dua jenis bekam yaitu bekam basah dan bekam kering. Bekam basah adalah bekam yang menyedot
permukaan kulit dan dilakukan pengeluaran darah. Bekam kering adalah proses
bekam hanya menyedot saja tanpa dilukai dan dikeluarkan darahnya.
Manfaat bekam untuk kesehatan
Beberapa manfaat bekam untuk kesehatan kita diantaranya
yaitu :
Pertama, mengeluarkan darah kotor. Yaitu darah yang
terkontaminasi racun dan darah yang statis. Dengan berbekam peredaran darah
menjadi lancar kembali.
Kedua, memperbaiki fungsi organ tubuh. Bekam dapat
memperbaiki fungsi organ tubuh yang terganggu. Yaitu dengan cara memperbaiki
jaringan dan sel tubuh sehingga dapat kembali berfungsi dan sehat.
Ketiga, menambah antibodi tubuh. Bekam membantu tubuh
memproduksi zat antibodi yang mampu membunuh kuman penyakit yang merugikan.
Ketiga manfaat bekam tersebut : mengeluarkan darah kotor,
memperbaiki fungsi organ tubuh, dan menambah antibody membuat bekam dipercaya
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti : asam urat, darah tinggi,
jantung, kolesterol, masuk angin, migrain, stroke, sakit gigi, vertigo,
sinusitis, jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver,
ginjal, pengapuran dan lain lain.
Anjuran untuk berbekam
Sebagai sebuah ilmu, metode pengobatan bekam sesungguhnya
bersifat universal. Namun Islam sangat menganjurkan metode pengobatan ini.
Sesuai sabda Nabi Muhammad Saw : “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan
adalah bekam”. Dan sabda Nabi Saw yang lain : “Kesembuhan itu terdapat dalam
tiga hal, yaitu minuman madu, sayatan alat bekam, dan kay dengan sundutan api.
Tetapi aku melarang umatku berobat dengan kay”.
Nabi Muhammad Saw sendiri pernah dibekam di beberapa bagian
tubuhnya seperti di pertengahan kepala, tengkuk, dua otot disamping leher,
kedua pinggul, punggung telapak kaki dan lain-lain.
Waktu yang dianjurkan untuk berbekam
Menurut hari dan tanggal pelaksanaannya, dikenal beberapa
waktu pengobatan bekam yang dianjurkan maupun yang tidak dianjurkan yaitu :
Hari Terbaik : Senin, Selasa dan Kamis; Baik : Hari Jumat,
Sabtu dan Minggu; Tidak baik : Hari Rabu
Tanggal terbaik : pada setiap tanggal 17, 19, dan 21 bulan
Hijriah
Waktu yang tidak baik untuk berbekam : sesudah makan berat,
sesudah bekerja sangat keras, saat haid
Orang yang tidak boleh dibekam
Karena kondisi dan alasan tertentu pengobatan bekam tidak
boleh dilakukan pada orang-orang seperti berikut ini :
Anak –anak kurang dari 3 tahun dan orang yang sudah lanjut
usia; penderita kelainan darah (hemofilia, kanker darah); kelainan pembuluh
darah; anemia; penderita yang baru menjalani cuci darah karena gagal ginjal;
penderita diabetes melitus dengan kadar gula > 200 mg / dl; penderita
hipertensi dengan tensi > 180 / 110 mmHg; pasien yang sedang mengkonsumsi
obat pengencer darah; wanita hamil pada tiga bulan pertama; wanita yang sedang
menstruasi.
Pengobatan apapun tidak boleh dilakukan secara sembarangan,
termasuk bekam. Bekam harus dilakukan oleh orang yang ahli. Berikut beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam bekam :
Hati – hatilah membekam penderita HIV dan hepatitis B.
sebaiknya penderita ini memiliki alat sendiri
Sebaiknya jangan berbekam setelah beraktifitas berat.
Penggunaan jarum harus sekali pakai (untuk satu pasien saja).Ini
untuk menghindari tertularnya penyakit dari pasien lain.
Berbekam sebaiknya tidak boleh lebih dari 7 titik bekam.
Usahakan hindari terkena air pada daerah yang telah di bekam
selama 3 jam setelah berbekam, kalau bisa sampai 6 jam, karena jika yang luka
terus terkena air terasa perih dan dibadan jadi kurang enak rasanya.
Disarankan mandi air hangat setelah berbekam.
Berbekam hendaknya dilakukan sesama jenis kelamin.
Pengulangan bekam paling cepat 2 minggu, tapi sebaiknya 1
bulan sekali, untuk maintenance
Cukupkan istirahat sebelum dan sesudah berbekam (± 30
menit).
Di Indonesia terapi bekam tergolong jarang digunakan untuk
menyembuhkan penyakit. Orang lebih suka pergi ke dokter untuk kesembuhannya.
Bekam sering dipandang sebelah mata. Bekam dianggap sudah kuno atau hanya
sekedar pengobatan alternatif. Padahal dunia kedokteran saat ini mulai
membuktikan manfaat bekam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah besabda :
الشِّفَاءُ
فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ
وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى
أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu,
sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang
ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ
الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya cara pengobatan yang paling ideal bagi kalian
adalah alhijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Persiapan Bekam
Sebenarnya tidak ada persiapan khusus jika akan melakukan
bekam. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bekam, beberapa ahli
menganjurkan agar berpuasa terlebih dahulu, adapun ahli bekam yang lain justeru
menyarankan makan terkebih dahulu 2 jam sebelum dilakukan bekam untuk
menghindari syok/pingsan.
Adapun langkah persiapannya sebagai berikut :
1. Lakukan
pemeriksaan umum, meliputi : tekanan darah, nadi, temperatur tubuh, pernafasan, lidah iris (iridology),
telapak tangan (palmistry) dan lain-lain. Yang terpenting adalah bisa
mengetahui penyakitnya, boleh dengan cara diagnosis medis maupun secara tradisional
atau gabungan keduanya. Pasien dengan kondisi fisik yang sangat lemah sebaiknya
ditunda untuk dilakukan bekam.
2. Cari dan
Diagnosa penyakitnya, Jika diperlukan
lakukan pemeriksaan laboratorium, rekam jantung/EKG, CT-Scan, dan lain-lain
untuk memudahkan diganosa penyakit.
3. Tentukan Titik
bekamnya, Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi (madzhab) ada
yang berdasarkan titik nabawi saja, berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan
titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan patofisiologi organ
yang bermasalah. Sampai sekarang belum ditemukan kata sepakat diantara beberapa
madzhab tersebut, penulis sendiri bermadzhab pada titik bekam yang didasarkan
pada titik nabawi dan anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah.
4. Persiapkan Bahan
dan Alatnya,
• Alat yang
digunakan adalah : kop/gelas bekam dan handpump (pompa), pisau bedah, bisturi,
skapel, klem, kain duk, sarung tangan, masker wajah,mangkok/cawan, nampan,
tempat sampah, meja, kursi dan bed periksa. Jika memungkinkan diusahakan
memiliki tabung oksigen untuk mengantisipasi apabila terjadi pingsan/syok.
• Bahan yang
digunakan adalah : kassa steril, iodine,desinfektan, larutan H2O2, minyak
zaitun dan minyak habbatussauda’.
Untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan tersebut maka
setelah dicuci dan dibersihkan lalu dimasukkan kedalam sterilisator. Yang umum
digunakan adalah dengan teknologi pemanasan dan ozone.
Pisau bedah, sarung tangan, masker wajah hanya boleh
digunakan sekali pakai, setelah selesai satu pasien maka langsung dibuang.
Ruangan harus bersih, cukup penerangan, cukup ventilasi dan
aliran udara serta tidak pengap. Dilarang menggunakan kipas angin di ruangan
pada saat dilakukan bekam. Jangan melakukan bekam di tempat terbuka, tempat
yang berdebu atau persis dibawah blower AC.
Tidak boleh menggunakan jarum, silet, gelas minum/bekas
botol, tanduk, tissue dan kain lap untuk melakukan bekam. Walaupun tampak
bersih namun peralatan tersebut bukan merupakan peralatan standar medis untuk
suatu tindakan bedah minor seperti bekam.
Disarankan setiap pasien memiliki kop bekam sendiri. Bagi
penderita HIV-AIDS (ODHA), hepatitis (sakit kuning), pecandu narkoba dan
penyakit menular lainnya wajib memiliki peralatan bekam sendiri dan tidak boleh
digunakan pasien lain walaupun sudah disterilkan.
Jenis Bekam
Berdasarkan prosesnya, bekam dibagi menjadi 2 macam : Bekam
Kering dan Bekam Basah.
1. Bekam Kering
(Dry Cupping) disebut juga Bekam Angin
Yakni metode bekam dengan tanpa mengeluarkan darah, bekam
jenis ini ditujukan untuk mengeluarkan kelebihan angin dalam tubuh. Caranya
adalah:
• Mulailah dengan
membaca basmallah dan bersihkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan
kapas/kasa yang diberi cairan NaCl fisiologis.
• Boleh dilakukan
pemijatan ringan dengan menggunakan minyak zaitun selama lebih kurang 5 menit
untuk merelaksasikan otot dan memudahkan proses pembekaman.
• Tentukan titik
bekam sesuai dengan keluhan pasien.
• Pilih gelas bekam
(kop) berdasarkan lokasi bagian tubuh yang akan dibekam dan postur tubuh tubuh.
Pasien yang ukuran tubuhnya besar tentu kita pilihkan kop dengan ukuran yang
lebih besar.
• Pompa kop bekam
dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan sampai
kekuatan sedotan dirasakan cukup, besarnya kekuatan pompa berbeda untuk masing-masing pasien.
• Biarkan selama 10
menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak). Jangan
terlalu lama karena akan menyebabkan munculnya gelembung/blister.
• Lepas gelas bekam
dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3
menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam.
Bekam jenis ini sangat aman dan bisa dilakukan oleh orang
awam sekalipun. Titik bekamnya pun lebih bebas dan fleksibel sesuai dengan
keluhan yang dirasakan pasien. Misalkan pasien mengeluhkan sakit pada kepala
bagian depan maka boleh langsung melakukan bekam kering pada bagian dahi.
Bentuk variasi dari metode Bekam kering ini adalah :
a. Bekam Luncur
(Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di
atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan
Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena
tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
b. Bekam Cepat
(Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas
secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas
cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
2. Bekam Basah (Wet
Cupping)
Metode bekam inilah yang dimaksudkan pada hadits-hadits tadi
dan merupakan metode bekam yang sebenarnya yakni dengan mengeluarkan darah.
• Mulailah dengan
membaca basmallah dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan
desinfektan (misalnya. Iodin)
• Dilanjutkan
dengan penghisapan kulit menggunakan gelas bekam (kop), kekuatan penghisapan
pada setiap pasien umumnya berbeda-beda. Lama penghisapan adalah antara 5-7
menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lokal.
Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan kemudian yang sebelah kiri.
• Dengan
menggunakan pisau bedah standar (bisturi) dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah
sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang
sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar
dengan garis tubuh). Salahsatu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat
setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot
dengan alat maka darahnya baru keluar.
• Lakukan
penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5
menit.
• Bersihkan dan
buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu bisa lakukan penghisapan
ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan.
• Bersihkan bekas
luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan
hilang setelah 2-5 hari.
• Ucapkan
Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
Istirahatlah secukupnya setelah berbekam, lebih baik lagi
tidur. Minumlah air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat
pemulihan. Jika ingin makan, usahakan lebih dari satu jam sesudahnya dan
menghindari makan asam, pedas, mie dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari
pula untuk melakukan jima’ setelah bekam.
Anda boleh bahkan dianjurkan mandi setelah 2 jam melakukan
bekam. Sebaiknya menggunakan air hangat untuk mempercepat proses pemulihan.
Hindari untuk menggosok bekas sayatan bekam dengan sabun secara berlebihan
karena selain terasa perih juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Umumnya bekas bekam akan hilang dalam waktu 3 hari sampai 1
minggu setelah bekam tergantung bentuk dan warna yang ditinggalkan. Untuk
mempercepat hilangnya lebam bekas bekam maka cukup dikompres dengan air hangat.
Titik Bekam Sunnah Rasulullah SAW
titik bekam nabi Titik Bekam Sunnah Rasulullah SAWTitik
bekam Sunnah merupakan titik dimana Rasulullah Shallallahhu ‘alaihi wa sallam
pernah dibekam pada titik tersebut, tentunya bukan sekadar sunnah dalam
berbekam namun ada kelebihan pada yang Rasulullah sampaikan. Diantaranya adalah
:
1. Di tengah kepala/puncak kepala (Ummu Mughits)
Dari Abdullah bin Buhaimah, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di
tengah kepala di (suatu tempat bernama) Lahyi Jamal sewaktu menuju ke Mekah
ketika beliau sedang ihram” (HR. al Bukhary no.223)
2. Di bagian punuk (al Kaahil)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tiga
tempat, dua di al akhda’ain dan satu di al kaahil” (HR. Ahmad)
Berkata Imam asy Syaukani, “al KaaHil adalah apa-apa yang
berada diantara dua pundak, berada pada ruas punggung yang pertama”
3. Al Akhda’ain
Terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan titik al
Akhda’ain di kalangan terapis bekam. Namun demikian menurut titik bekam nabi1
181x300 Titik Bekam Sunnah Rasulullah SAWSOP (Standard Operating Procedure)
dari ABI, titik al Akhda’ain terletak di sekitar internal jugular vein di bawah
garis batas rambut kepala belakang.
4. An Naa’is/al Katifayn (Titik Bahu)
Ini adalah titik yang dibekam ketika Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam terkena racun pada saat penaklukan Khaibar. Imam Ibnu Qayyim
rahimahullah mengatakan,
“Ketika Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berbekam pada
bagian bahu dan merupakan lokasi terdekat ke jantung yang mungkin dibekam, maka
zat beracun dalam darah itu pun keluar” (Metode Pengobatan Nabi, hal. 149)
5. ‘Ala Warik (Titik Pinggang)
“Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam telah dibekam pada
pinggangnya” (HR. Abu Dawud dan an Nasa-i)
Posisi ‘ala Warik berada di belakang pusar (umbilicus), 2
jari lateral dari tulang belakang.
6. Titik Punggung Atas Telapak Kaki (Zhahrul Qadami)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di
atas punggung kaki dari rasa sakit yang beliau rasakan, padahal beliau sedang
berihram” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Lokasi titik zhahrul qadami terletak 1 jari di atas
pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki (lekukan distal diantara
pertemuan tulang metatarsal I dan II).
Titik Bekam diatas ampuh untuk mengobati berbagai penyakit,
baik penyakit medis maupun penyakit non medis. diantaranya penyakit seperti :
darah tinggi, kolesterol, asam urat, migrain, jantung, asma, paru-paru,
diabetes, pegal linu, maag, alergi, batuk, masuk angin, struk, kesurupan,
gangguan jin, santet, pelet dll.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan